InfoSemua

Positif dan Negatif PPDB Sistem Zonasi

System Pendidikan di Indonesia tentu akan mengalami perkembangan dari segi kebijakan. Perkembangan-perkembangan tersebut dilakukan dengan tujuan agar system Pendidikan di Indonesia menjadi semakin lebih baik. Semakin berkembangnya dunia pendidikan akan semakin banyak muncul berbagai alternatif lembaga pendidikan yang dibutuhkan oleh Masyarakat. hal ini menimbulkan persaingan ketat antar manajemen sekolah, karena itu pemerintah membuat perkembangan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menetapkan PPDB Sistem Zonasi.

PPDB Sistem Zonasi dimuali pada Tahun 2017, kemendikbud mewajibkan pihak sekolah untuk menerima sedikitnya 90% peserta didik yang berdomisili dalam radius terdekat dari zona sekolah. Tujuan ditetapkannya kebijakan ini adalah penemerataan Pendidikan layanan Pendidikan yang berkualitas, harapannya setiap peserta didik di Indonesia mendapatkan kualitas Pendidikan yang sama.

PPDB system zonasi diterapkan secara nasional pada tahun 2019.  Disebutkan di dalam pasal 1 ayat (7) serta 2 ayat (1) bahwa PPDB adalah penerimaan peserta didik baru pada yang ST Nurjaningsih, Amatulloh Qonita Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sistem Zonasi – 127 dilakukan secara nondiskriminatif, objektif, transparan, akuntabel, dan berkeadilan.

Dengan dikeluarkannya kebijakan baru ini, menuai banyak sekali tanggapan pro dan kontra dari Masyarakat. Banyak orang tua yang kontra dengan kebijakan ini. Salah satunya adalah dikhawatirkan hilangnya kompetisi

Salah satunya adalah dikhawatirkan hilangnya kompetisi dalam meraih nilai juga mungkin saja nilai tidak ada artinya lagi, dikarenakan sistem zonasi ini. Tetapi juga banyak orang tua yang pro dengan adanya sistem zonasi ini diantaranya adalah dengan adanya sistem zonasi ini peserta didik dapat mendapatkan pendidikan yang merata juga mempermudah para orang tua untuk medaftarkan anaknya bersekolah

Dengan adanya sistem zonasi ini memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif yang bisa diambil adalah para orang tua juga peserta didik baru tidak mengalami kesulitan dan kekhawatiran untuk mendaftar di Sekolah. Peserta didik juga bisa mendapatkan pendidikan dan meningkatkan akademik yang merata tanpa adanya perbedaan kasta antar sekolah. Sedangkan dampak negatif yang didapat dari sistem zonasi ini adalah banyaknya para peserta didik yang mungkin tidak berhasil masuk ke dalam sekolah impiannya. Para orang tua dan peserta didik juga tidak dapat memilih sekolah mana yang menurut orang tua dan peserta didik berkualitas dengan nilai akreditasi yang baik.

Selain bagi para orangtua dan peserta didik, dampak positif dan negatif juga berdampak pada guru guru yang merupakan tenaga pengajar di sekolah. Kualitas pengajar yang baik biasanya hanya terdapat di sekolah sekolah di Kota, sehingga berdampak bagi sekolah sekolah yang berada di luar kota tidak dilirik oleh pemerintah yang berkemungkinan hanya memperhatikan Pendidikan di kota-kota.

Dengan adanya dampak positif dan negatif ini tentu Pemendikbud sudah mempertimbangkannya dan sistem zonasi ini adalah salah satu perkembangan terbaik yang diputuskan pemerintah dan dimiliki Indonesia saat ini. PPDB Sistem Zonasi ini tentu juga sangat diharapkan oleh Pemerintah dapat memajukan Pendidikan di Indonesia.

Walau masih banyak sekali pandangan dari masyrakat, pro dan kontra dari beberapa para orang tua, juga mungkin belum terlalu terlihat dampaknya bagi pengembangan pendidikan di Indonesia, kebijakan ini masi memiliki kesempatan dalam beberapa waktu kedepan, apakah kebijakan PPDB Sistem Zonasi dapat meningkatkan juga mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia atau mungkin malah tidak menghasilkan apa apa bahkan membuat pendidikan di Indonesia semakin buruk

 

 

Related Articles