karya siswaSemua

Peran Generasi Muda dalam Meneruskan Tongkat Demokrasi di Indonesia

Indonesia adalah negara yang menganut ideologi demokrasi, tepatnya Demokrasi Pancasila, yang harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Sistem demokrasi Indonesia sering mengalami perubahan sejak merdeka hingga masa awal reformasi, dimana peran warga negara sangat besar dalam menentukan nasib negara. Pengaruh warga negara sangat penting dalam pengambilan keputusan bersama.

Kaum muda, sejak sebelum Indonesia merdeka, memainkan peran signifikan dalam pembentukan dan kelangsungan negara. Generasi muda, dengan pandangan modern dan keberanian mereka, berperan penting dalam perubahan positif Indonesia dari masa ke masa. Generasi muda memiliki energi, kreativitas, dan akses teknologi yang mempengaruhi perubahan sosial dan politik. Oleh karena itu, penting untuk menggerakkan peran generasi muda dalam mendukung pemilu di Indonesia, melalui pendekatan inklusif dan berkelanjutan untuk memperkuat demokrasi.

Dalam pembahasan ini, penulis fokus membahas pada peran generasi muda dalam demokrasi, mencakup upaya melawan berita hoax, membangun budaya sosial beretika, dan mendidik diri sebagai agen perubahan. Berdasarkan data dari lima pelajar Komplek Pendidikan Muhammadiyah Kramat terkait peran mereka dalam pemilu 2024, diketahui bahwa generasi muda berpartisipasi aktif dalam demokrasi Indonesia. Tiga dari lima pelajar menggunakan media sosial untuk memahami calon pemimpin, meskipun ada risiko penyebaran hoax. Oleh karena itu, verifikasi informasi sangat penting.

Peran utama generasi muda adalah melindungi demokrasi dengan menangkal berita hoax. Selain itu, penting bagi mereka untuk membangun budaya beretika yang santun dalam berinteraksi sosial. Generasi muda juga menunjukkan pemikiran jangka panjang dan kritis dalam proses pemilihan, melakukan riset dan evaluasi terhadap kandidat untuk membuat keputusan yang terinformasi dan berpikiran terbuka. Generasi muda berperan penting dalam menjaga integritas demokrasi dengan cara memfilter dan mengecek ulang setiap berita yang mereka terima. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi konsumen pasif informasi, tetapi juga menjadi pengawas aktif yang mampu mendeteksi dan melaporkan berita-berita palsu. Ini sejalan dengan peran utama generasi muda dalam demokrasi, yaitu menjaga agar narasi politik tetap bersih dan bebas dari pengaruh hoax.

 

Peran generasi muda dalam demokrasi tidak hanya terbatas pada partisipasi dalam pemilu, tetapi juga dalam membangun budaya sosial yang beretika. Budaya ini mencakup sikap santun, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan pendapat. Budaya beretika ini sangat penting karena demokrasi yang sehat tidak hanya dibangun oleh aturan dan institusi, tetapi juga oleh masyarakat yang berperilaku dengan cara yang mendukung demokrasi. Misalnya, dalam diskusi politik, generasi muda diharapkan untuk menghargai pendapat orang lain, meskipun berbeda. Sikap ini akan membantu menciptakan lingkungan di mana diskusi yang konstruktif dapat terjadi, yang pada akhirnya akan memperkuat demokrasi.

Generasi muda mencari pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang perubahan tetapi juga mewujudkannya, memperhatikan sejarah dan integritas calon untuk memastikan mereka menepati janji kampanye. Kepedulian terhadap sesama menjadi nilai penting dalam pemilihan, dengan generasi muda mencari pemimpin yang berkomitmen untuk memajukan kesejahteraan seluruh masyarakat. Generasi muda percaya bahwa pemimpin yang peduli terhadap nasib rakyatnya akan mampu membawa perubahan positif yang nyata.

Sebagai agen perubahan, generasi muda memainkan peran penting dalam menentukan masa depan bangsa. Melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah, mereka didorong untuk berani bersuara dan menyalurkan opini demi memajukan Indonesia. Berdasarkan data, kelima narasumber telah berani menggunakan hak pilihnya dalam pemilu 2024, menunjukkan awal yang baik bagi generasi muda sebagai agen perubahan yang akan memperbaiki demokrasi Indonesia di masa depan.

Dari data yang telah diambil bahwa, dari lima generasi muda ketiganya menggunakan media sosial untuk memahami calon pemimpin, meskipun ada risiko penyebaran hoax, juga generasi muda yang baru saja berpartisipasi dalam demokrasi fokus terhadap pemberian suara yang mereka lakukan melalui pemilihan, walaupun dalam tindakan, secara tidak langsung mebangun budaya beretika dan sopan santun terhadap lawan bicara seperti, bertoleransi terhadap lawan bicara yang berbeda pendapat. Generasi muda mengaku memikirkan jangka panjang terhadap keputusan yang dibuat. Generasi muda memilih pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi juga bertindak untuk mewujudkannya dan juga narasumber yang bersedia menjawab pertanyaan dari penulis adalah pelajar yang mementingkan pendidikan yang didapatkan melaui lembaga yaitu sekolah. 

 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa generasi muda memiliki peran krusial dalam demokrasi. Mereka tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai agen perubahan yang aktif dalam membentuk budaya sosial yang lebih beretika dan kritis. Melalui pendidikan dan partisipasi aktif, mereka berpotensi besar untuk membawa perubahan positif dan memastikan keberlangsungan demokrasi yang lebih baik di Indonesia. Oleh sebab dari pembahasan ini, diharapkan generasi muda menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam melaksanakan demokrasi.

Ditulis oleh : Ahmad Hadziqie ipmawan SMA Muhammadiyah 1 Jakarta – Kelopok 1 kelas XI – 6

 

 

Related Articles